Awal kelas 7-2 terbentuk adalah pada
tanggal 15 Juli 2016. Pada saat itu kami tidak langsung saling akrab dan saling
mengeal, kami hanya mengikuti kegiatan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah bersama. MPLS kami dibantu salah satu kakak anggota OSIS yaitu Kak
Desmi.
3 hari berjalannya MPLS membuat kami
murid 7-2 perlahan mulai akrab dan saling mengenal. Selain itu, kami juga
menjadi lebih mengenal guru – guru, karyawan staf, dan lingkungan di SMPN 40.
MPLS paling mengesankan adalah MPLS hari kedua dan ketiga. Dimana kami sempat
di uji kekompakkannya dengan membuat iyel – iyel dengan masing – masing
kelompok tertentu. Selain itu kami juga ada pemilihan suara untuk pengurus
kelas, seperti ketua kelas, wakil ketua kelas, sekertaris, dan bendahara.
Waktu berjalan, di awal hingga
pertengahan masa semester satu, kelas kami bisa dibilang salah satu kelas yang cukup
solid. Setiap hari jika bel istirahat pertama berbunyi, biasanya semua murid
anak perempuan akan makan bersama di tempat biasa, tepat nya di lantai 1. Ada
yang membawa bekal ataupun jajan di kantin. Selagi kami makan bersama, selalu
saja ada topik yang menjadi bahan pembicaraan.
Selain banyak topik pembicaraan disaat berkumpul secara langsung di wilayah sekolah, kami juga suka mempunyai banyak topik di grup LINE kelas kami. Contohnya kami akan membuat Trending Topic Harian, bisa bertema apa saja. Kebanyakan kami ambil dari kejadian yang berlangsung pada hari itu juga di lingkungan sekolah dengan mendeskripsikannya menggunakan tanda pagar (Contoh : #Kelas72AkurLagi).
Ke-solidan kami tidak hanya itu saja,
kami biasanya suka bermain abc 5 dasar jika ada jam kelas kosong bila guru
tidak masuk. Atau kami yang suka menjahili satu sama lain di waktu luang.
Selain itu kami sempat membuat video
berjudulkan ‘Manequinn Challenge’
sekelas. Yaitu kita harus diam dengan posisi unik layaknya manekin dan akan
direkam oleh salah satu murid kelas dan akan diedit dengan diiringi lagu yang
cocok dengan tema videonya.
Semester 1 menjadi semester yang
kebanyakan kebahagiaan. Namun bukan berarti kami tidak mengalami kesedihan atau
momen kurang bahagia. Contohnya beberapa murid kelas kami sempat kehilangan
handphone dan uang yang tidak bisa dibilang sedikit.
Namun kejadian itu sempat terselidiki
karena solidaritas kami yang sama – sama ingin membantu. Pengurus kelas
semuanya berkumpul untuk membantu dan menyelidiki siapa pelaku nya, dan tentu
saja seluruh murid kelas 7-2 dengan senang hati ikut berpatisipasi dalam membantu.
Ada banyak kejadian yang tidak
mengenakkan untuk kelas 7-2 sendiri, mulai dari masalah kelas, muridnya, dan
lain – lain.
Hingga dari pertengahan sampai akhir
masa semester satu, sepertinya kelas kami sudah mulai tidak ada masalah lagi
dan malah menjadi kelas yang semakin solid. Canda tawa dan senyuman selalu
menghiasi kejadian – kejadian setiap hari di kelas kami.
Namun ternyata waktu berjalan sangat
cepat sampai tidak terasa, hingga dimulainya masa semester 2. Masa dimana murid
kelas kami terbagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda – beda. Semacam
kelompok pertemanan.
Perlahan kesolidan kami yang dulu
hilang dan tidak muncul lagi. Justru yang muncul di grup LINE ataupun
percakapan disekolah hanyalah sindiran dan perselisihan satu sama lain. Sindiran
inilah yang membuat kami memilih untuk membuat kelompok dengan orang – orang
tertentu. Membuat kesolidaritasan kami hilang, lenyap begitu saja.
Terbentuknya kelompok – kelompok ini
membuat kami menjadi tidak suka satu sama lain, hingga terjadinya pertengkaran
diantara kami. Keseringan perkelahian terjadi hanya karena emosi dan hal – hal
sepele, dan ini sering terjadi dengan anak perempuan dibandingkan anak laki –
laki.
Terjadinya perselisihan ini membuat
kami melupakan seluruh kesolidaritasan kami. Seperti trending topic, makan bersama, membahas topik di sekolah maupun di
grup LINE, masa MPLS, dan masa – masa solid kami yang lainnya.
Kejadian seperti ini kerap terjadi
sepanjang semester 2. Puncak permusuhan kami adalah akhir semester 2, dimana
kami terbagi menjadi dua kelompok disitulah kami semakin tidak suka satu sama
lain.
Namun saat menjelang bulan Ramadhan,
entah bagaimana caranya Allah SWT menakdirkan kami untuk saling memaafkan dan
memaklumi kesalahan kami. Dari situlah, kelas kami mulai kembali berkumpul dan
mulai menjadi kelas yang seperti dulu, walaupun kemungkinan kami akan berpisah
di kelas 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar