Pagi yang
masih agak gelap. Matahari masih belum memunculkan dirinya. Beberapa dari kami
melaksanakan shalat Shubuh di rumah masing – masing. Saat matahari agak naik,
masing – masing dari kami berangkat menuju suatu tempat yang nampak baru bagi
kami. Langkah kaki pertama kami, yang mengubah segalanya. Tempat itu, SMP
Negeri 40 Jakarta. Kami semua berasal dari penjuru Ibukota. Bahkan, ada
beberapa anak yang berasal dari luar Kota Jakarta. Kemudian, seorang guru
menyebutkan nama kami satu per satu sesuai kelas masing – masing yang telah
dibagi. Dengan senang hati dan sedikit kegugupan dan keraguan yang menguasai
diri kami, kami berbaris sesuai kelas kami, VII – 8. Kelas yang telah memecahkan keraguan kami akan sebuah SMP.
Saat perkenalan,
kami masih merasa canggung satu sama lain. Apalagi kami yang duduk bersebelahan
dengan orang yang bahkan tak pernah kami lihat sebelumnya. Memang terasa asing
di sekolah baru, bahkan dengan semua orang yang tak dikenal, tetapi kami cepat
saling mengenal. Hari demi hari kami lewati bersama orang – orang asing ini,
beberapa dari kami sudah ada yang sangat dekat. Kami pun makin mengenal sifat
satu sama lain. Lama kelamaan, kami mulai merasakan “kekeluargaan” muncul dari
diri kami. Rasanya, sudah seperti keluarga kedua. Kami saling menyayangi,
saling berbagi, saling tolong menolong, dan rasa – rasa yang tidak dapat
diungkapkan hanya dengan kata – kata. Mungkin kami pernah bermasalah satu sama
lain, tapi teman – teman yang lain menolong agar permasalahan nya selesai. Dan
kami pun pernah membuat keributan dengan kelas lain, namun masalah itu pun juga
dapat diatasi. Bermacam – macam guru pun juga kami jumpai, ada yang memberi
kesan baik maupun buruk terhadap kami, tetapi itu semua yang membuat kami mengubah
sikap kami agar menjadi diri yang lebih baik lagi. Maafkan kami, Pak, Bu, atas
segala sifat kami. Kalianlah yang telah membuat kami bisa memecahkan rumus,
mencintai Indonesia, mengingat sejarah, menjadi kreatif, saling toleran antar
agama, dan masih banyak lagi.
Sebentar
lagi akan diadakan Penilaian Akhir Tahun. Ini yang menentukan kami naik kelas
atau tidak. Kami senang, juga sedih. Kami senang akan melanjutkan ke jenjang
kelas berikutnya. Namun, itu berarti juga kami harus berpisah. Teman, jangan
lupakan teman – temanmu yang pernah jadi keluargamu yang pernah mengisi hari –
harimu. Jangan lupakan cerita yang pernah kita buat bersama. Simpan memori kita
didalam otakmu, jangan hilangkan rasa sayangmu kepada kami. Kenangan yang baik
simpanlah elok – elok. Perbaiki pula kenangan burukmu, sebagai pedoman hidupmu
di masa depan nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar