Minggu, 08 November 2015

Membangun Peradaban

Membangun Peradaban ...Kata-kata yang sangat menggugah . Kubaca di status FB rekanku .
Bergairah dan penuh semangat .
Profesiku sebagai guru menurutku sangat dekat dengan kata-kata itu . Disadari atau tidak melalui kompetensi ilmu , profesionalitas kerja adalah bagian dari membangun peradaban .
Kuyakini segala hal yang dilakukan untuk kebaikan dan bermanfaat adalah kegiatan membangun peradaban.
Bisa dillakukan melalui hal-hal sederhana yang mungkin dianggap tak berarti , namun ketika dilakukan dengan konsisten dan bersungguh -sungguh merupakan bagian dari membangun peradaban.
Melakukan dengan perilaku sederhana tersenyum tulus, menyapa siswa dengan penuh kehangatan , mengangguk penuh arti , menyediakan telinga untuk mendengar keluhan adalah perilaku sederhana yang bertujuan membangun peradaban versiku .
Ketika kompetensi pribadi sebagai konselor dalam bentuk perilaku sabar, peduli , dan perhatian yang menjadi modal untuk bisa menjadi konselor profesional digabung dengan keilmuan dalam bidang konseling mengarah pada tujuan konseling agar klien mandiri dan tangguh dalam kehidupannya .
Membangun peradaban identik "menanam manusia" butuh proses panjang dan berliku .
Ungkapan filsuf China " Apabila ingin memetik hasilnya dalam setahun maka tanamlah sayuran , apabila ingin memetik hasilnya dalam 10 tahun tanamlah buah-buahan . Berbeda ketika ingin memetik hasilnya dalam 100 tahun maka tanamlah manusia .
Membangun peradaban lewat pendidikan. Butuh kesabaran , ketekunan , kebijaksanaan menghadapi perubahan dan proses yang panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar