Minggu, 07 Agustus 2011

Janjinya.....???

Membaca berita di detik .com tentang anjuran dari kadishub DKI yang menyarankan untuk menghindari kemacetan di bulan puasa ini sebaiknya pekerja tidak pulang secara serempak.Bergantian katanya. Dan koment beberapa orang di berita tersebut beragam.Ada yang masih terbilang sopan dan bertanya solusinya bagaimana, ada yang langsung berkomentar cukup tajam dengan mengatakan ya kalau tak sanggup lebih baik mundur jangan mengeluh saja. Dan aku punya pendapat lain . DKI kan punya ahli yang sanggup mengatasi kemacetan dan banjir sesuai janjinya waktu kampanye duluuuuuuuuuuuu. Ya coba dong buktikan benar tidak memang ahli...? Ternyata menjadi ahli itu tak segampang saat mengucapkan dan men"jual diri" nya dalam ajang kampanye gubernur . Semua butuh proses sehingga dapat disebut memang "ahli" . Lebih tidak bijak juga memang manakala tak diberi kesempatan untuk membuktikan diri . Tapi paling tidak mungkin tidak dari awal menyombongkan diri .Susahnya saat ini mencari orang yang memiliki kerendahan hati . Sementara akan dengan gampang menjumpai banyak orang dimana pun berada dengan gaya " aku paling tahu" , atau " aku paling bisa". Dan masyarakat justru diajak untuk percaya dengan " jualan"nya yang mengatakan paling tau dan paling bisa ( AHLI). Ketika tak terbukti "ahli" dengan gampang masyarakat tinggal mengumpat sumpah serapah menagih janji sang ahli. Tetapi hal itu tak membuat si ahli menjadi jera malah melakukan pembelaan diri karena merasa bukan karena kesalahannya.Hebat ya manusia sekarang memiliki mental yang cukup kuat karena terkikis rasa malunya. Dan beberapa hari yang lalu juga agak heboh dengan berita si " ahli " walau menurut polisi itu kebijakan yang ada dalam prosedur kepolisian untuk memberi jalan kepada si " ahli " agar terhindar dari kemacetan dengan membuka jalan yang berlawanan arah. Kenapa tak suruh saja "ahli" turun untuk mengatasi kemacetan bukankah dengan begitu kita bisa langsung melihat unjuk kerja sesuai dengan janji yang pernah diucapkannya ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar