Minggu, 28 Agustus 2011

Harapan dan Kenyataan

Beberapa waktu yang lalu saat mendengar informasi yang menggembirakan dengan penuh antusias aku kunjungi mesin anjungan tunai mandiri untuk memastikan berita gembira itu.Berharap dan terus berharap semoga jumlah nominal yang tercantum dalam mesin ATM menggembirakan . Berulang lagi keesokan harinya dan masih dengan harapan yang sama. Tetapi hanya jumlah nominal yang masih seperti di awal aku melihat pertama kalinya. Akhirnya seperti banyolan yang sering aku dan temanku ungkap apabila merasa diperlakukan tak adil adalah " ya sudah selemah-lemahnya Iman, apalagi yang bisa kita lakukan selain mengumpat dan melontarkan sumpah serapah. Aku merasa belum memiliki keiklasan yang cukup kuat untuk tidak mengumpat dan sumpah serapah kepada pihak-pihak yang menurutku berwenang atas kebijakan ini.
Sampai akhirnya aku merasa lelah juga untuk menjadi pengumpat teladan.
Dan kembali ke pada fitrah ku sebagai manusia yang lemah ,aku berkata pada yang memiliki hidupku Ya Allah , apabila ini memang bagian rencanaMu , berikan aku kekuatan untuk tetap sabar dan hanya kepada Mu aku memohon segala kemudahan atas urusan-urusan yang kutemui. Dan buka kanlah segala simpul-simpul kesulitan tersebut. Namun apabila yang mempersulit adalah kebijakan manusia ciptaan Mu juga tolonglah ya Allah bukakan hati mereka untuk peka atas harapan orang-orang yang saat ini sedang mereka urus urusannya.AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar