Rabu, 17 Agustus 2011

Memberi dan menerima

Kegiatan pagi tadi berbarengan dengan upacara 17 Agustusan, dibagikan pula sumbangan hasil pengumpulan dari alumni yang concern dengan pendidikan. Bisa dibahas dari berbagai sisi dan sudut pandang mengenai pemberian sumbangan tersebut yang kebetulan pula bertepatan dengan 17 Ramadhan. Momentnya cukup baik. Tapi aku mempunyai pemikiran yang sedikit berbeda. Bagiku memberi adalah perilaku yang sangat mulia. Saling berbagi , merasakan bersama. Terkadang mungkin juga sedikit terbersit riya dari si pemberi apabila memberi dengan cara mempertontonkan di depan umum. "Lihat aku bisa memberi "
Sementara pada pihak yang diberi , akan menjadi pihak yang tak mampu, tak berdaya dan mungkin juga hidupnya diatur oleh si pemberi.Dengan wajah menghadap ke atas, memohon dan mengucap terimakasih pada yang memberi . Dan si pemberi menjadi ( merasa sangat berjasa).
Aku pernah merasakan jadi pihak yang diberi. Bagiku sangat tidak menyenangkan. Perasaanku berkata aku adalah orang yang tak mampu tak memiliki daya. Apalagi apabila ditonton oleh ratusan pasang mata. Mungkin seperti iklan di tv, aku lebih memilih lenyap kedalam bumi. Beban psikologis yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh pihak yang memberi. Dan seiring berjalannya waktu , kehidupan berubah Alhamdulillah saat ini dapat berubah posisi menjadi pihak yang memberi tapi terbayang rasanya menjadi pihak yang diberi . Dan kekhawatiran lain merambat juga, khawatir menjadi riya karena berperilaku sombong merasa sudah mampu memberi .Dua perilaku yang sama-sama memiliki beban dan tantangan yang sama berat.
Menjadi pemberi mengajarkan berbagi tetapi dapat pula membentuk sikap riya. Dan menjadi penerima dapat menurunkan harga diri dianggap tak mampu dan harus dikasihani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar