Minggu, 28 Juli 2013

Bahasa Birokrasi

Sebelumnya maaf kalo judul dan isinya agak menyentil . Ini kaitannya dengan bahasa birokrasi yang kujadikan judul . Pemahaman awam ku tentang para birokrat yang masih berpandangan lawas bahwa gemar menggunakan istilah menjulang tinggi namun nol besar pada pelaksanaannya . Program sih bagus banget tapi karena sering tak di dukung dengan mental dan paradigma berpikir SDM nya yang masih senang dilayani . Yang terjadi dalam kenyataannya cuma menghasilkan kalimat maklumlah kan masih manusia , gudangnya khilaf. Dan apa mau dikata ketika harus melakukan evaluasi . Program yang belum terlaksana dengan baik di waktu lalu hanya sekedar ucapan , maklumin yang ini belum terlaksana . Banyakin maklum aja deh untuk program yang dicanangkan ketika tak terlaksana . Dan biasanya sih ke tak tuntasan program akan berlanjut pada masa-masa selanjutnya . Mungkin kalo pinjam istilahnya pedagang gini bunyinya , ketika menjual produk tak ada yang mengungkapkan tentang kelemahan dari produknya , begitu ada keluhan ya maklumin deh . Bahasa birokrasi selalu menjual yang menarik dan membuat telinga berdiri ketika mendengar istilah baru yang masih asing di dengar . Akhirnya sebagian rakyat jadi keranjingan juga dengan istilah baru . Ingat dengan pejabat di lembagaku yang gemar menggunakan istilah SOP ( standar operasional prosedur ) UN . Wah keren dengernya , kenyataannya ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar