Jumat, 05 Juli 2013

Galau Jilid 2

Tulisan ini kubuat karena mengamati yang terjadi saat pengumuman kelulusan SD, SMP. Ada rasa syukur, bangga dan bahagia atas prestasi yag sudah di peroleh sang buah hati barupa " angka " . Beranggapan pasti dan yakin bisa memilih sekolah lanjut sesuai dengan harapan orangtuanya . Dan sebagai pengamat akupun meyakini prestasi berupa " angka" tersebut memang merupakan angka yang baik dan masuk dalam kategori memuaskan . 
Namun ternyata galaunya orangtua masih berlanjut manakala proses pendaftaran online dilakukan . Dag dig dug dan was-wasdengan pergeseran urutan terus terjadi . Hingga akhir penutupan proses online berakhir menjadi mimpi buruk bagi orang tua dan anak yang H2C ( harap-harap cemas ) mencari informasi apakah tetap bisa bertahan disekolah yang dituju atau harus rela terlempar dan mencari sekolah lain . 
Tak tahu harus berkata adilkah penyaringan siswa dengan menggunakan sistem online seperti ini ? 
Karena ketika proses kbm mulai berjalan , berdasarkan pengalamanku sebagai pengajar .Akan muncul keluhan 'kok bisa nilainya tinggi tapi ternyata tak bisa baca?, atau kok bisa nilainya tinggi tapi ternyata belum mampu membagi , tak hafal perkalian dll. Dan kita pun jadi terbiasa melihat keanehan demi keanehan selama kbm berlangsung. Ironi namun begitulah kenyataannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar