Minggu, 22 Februari 2015

Takluknya si Arogan

Cerita bermula dari galaunya orang dewasa. Sebentar bilang A sebentar bilang B. Saat dikonfirmasi saling lempar-lemparan yang terjadi . Dalihnya banyak kerjaan tak diijinkan . Ketika diijinkan dan memastikan masih tetap dengan saling lempar A saja ...ah B saja . Hingga bukan hanya A atau B yang galau karena ada rasa tak enak hati padahal terucap diawal A dan B sama-sama mau , sama-sama ingin dan sama-sama ngotot . Tetapi budaya tak enak hati dan tepaselira dengan perasaan orang lain membuat harus ada pihak yang dikorbankan . Dan yang harus menjadi korban konspirasi adalah si arogan. 
Si arogan juga jadi ikut-ikutan bingung dan memutuskan tak bertanya lagi . Ternyata sikap si arogan yang membisu malah jadi  bumerang. Si arogan menyakiti si lembut hati , si arogan yang judes kembali mencari musuh dengan sikapnya yang menghindari pertentangan .
Semua telunjuk menunjuk ke arahnya disertai tatapan mata sinis . Kok tega banget sih ....tak pernah ada yang bertanya dan perduli bahwa si arogan juga mengalami kekecewaan . Semua berkata berubahlah arogan demi kebaikan mu . Tak ingat sebelum si arogan bereaksi judes dia pun berkata tentang kekecewaannya . Tapi karena si arogan tak mampu menangis meraung-raung memperlihatkan pada dunia maka si arogan harus takluk menjadi korban dari raungan . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar