Tema materi my family kuangkat dalam layanan tatatp muka di kelas . Memulai dengan membaca 2 tulisan dari blogku tentang ibu dan ayah . Meski tak secara nyata aku gambarkan tentang 2 orang yang begitu berarti dalam hidupku . Mencoba memaknai bahwa mahluk ciptaan Tuhan yang mendapat predikat sebagai ibu , bunda , mama, umi, dianugrahi pengorbanan dan ketulusan yang tak terhingga. Sementara sosok yang dipanggil dengan sebutan papa, ayah , bapak , abah adalah ciptaan Tuhan yang memiliki ketegaran dan kekuatan untuk membahagiakan keluarganya dengan caranya . Besar harapan keluarga pada sosok ayah yang melindungi dan mengayomi .
Tantangan untuk mengekspresikan rasa cinta kasih tak semudah ekspresi marah dalam bentuk umpatan yang biasa ditampilkan oleh seseorang . Tak terkecuali pada siswaku .cukup miris ya. ....
Kebutuhan dasar manusia untuk dipahami dan dimengerti tanpa prasyarat luntur dengan tuntutan yang tinggi sehingga ekspresi sayang dan kasih malu untuk ditunjukkan . Lebih gampang ketika meminta seseorang untuk mencari kekurangan orang lain . Seakan -akan diri sendiriadalah yang paling sempurna .
Tanpa berusaha memaksa kuminta insiatif siswaku untuk maju dan menampilkan ekspresi sayang dan cintanya dalam berbagai bentuk .
Dan menunggu adalah pekerjaan yang membosankan.... alasan malu bu, enteng kujawab ya sudah tutup mata saja saat maju nanti .
Tetap kuhargai apapun bentuk ekspresinya . Beberapa maju atas inisiatif sendiri . Ada yang menyanyi lagunya Melly Guslow " Bunda " dengan penuh penghayatan . Cerita ala stand up comedy tentang neneknya yang hebat atau tentang ibunya yang cerewet tapi tetap penuh kasih sayang . Dan satu yang begitu pede kala membaca puisi tentang ibunya
Ibu ....tak bisa kulukiskan dengan kata-kata pengorbanan mu . Terima kasih .
Loh aku bengong menunggu kelanjutannya sementara siswa ku santai duduk kembali di kursinya.......
Kamis, 15 Mei 2014
Sabtu, 10 Mei 2014
Banyolan tingkat tinggi
Cerita ini masih tentang UN . 4 hari mengawas UN di sekolah yang ditunjuk . Melaksanakan tugas negara dengan penuh tanggung jawab . Dibekali dengan pengarahan bahwa UN adalah salah satu prasayarat kelulusan . Jangan biarkan peserta melakukan kecurangan dengan mencontek . Sampul soal masih tersegel jadi kemungkinan bocor kecil . Tertulis di stiker bersegel DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA . Wah...bikin merinding ya. Dan aku sebagai salah satu yang dipercaya oleh negara untuk menjaga dokumen resmi yang sangat rahasia itu . ( bangga dong.....hihihi ) .
Berbeda 180 derajat dengan kenyataan di lapangan . Santer terdengar berita kunci jawaban yang dijual dengan cara bisik-bisik tetangga.
Percaya tak percaya itulah yang terjadi. Walau sering kuingatkan pada siswaku untuk percaya pada kemampuan disi sendiri. Namun tuntutan untuk lulus dan mendapatkan hasil yang bagus mengalahkan sendi-sendi kejujuran yang sejak kecil didengungkan di seluruh rakyat Indonesia . Bayangan tak lulus atau mendapatkan nem kecil sama saja dengan tak bisa membuat orang tua dan sekolah bangga dengan siswanya.
Pada hari pertama mengawas tak terlihat kepanikan dan ketegangan di wajah peserta UN . Tak paham aku apakah memang cukup siap menghadapi UN atau ada "kesiapan " lain .
Ketika di hari terakhir , kalo boleh pinjam istilah KPK seorang siswa di ruang ujian yang aku awasi tertanggap tangan sedang membuka hp miliknya untuk melihat kunci jawaban .
Dilema sebagai pengawas ...ketika aksi tangkap tangan kutulis dalam berita acara akan hancurlah masa depan siswa itu ( mungkin ) . Tapi ketika dibiarkan berarti aku melegalkan ketidak jujuran tumbuh subur di negara ini ?????
Peserta UN sebagai korban dari sistem pendidikan dan kebijakan yang tak bijak . Memulai dari proses yang berisi banyak rekayasa tapi berharap hasil memuaskan dan dikerjakan dengan jujur . Mungkinkah ????
Yang pasti saat menyegel amplop yang berisi lembar jawaban ujian nasional ( LJUN ) ada senyum tersungging di sudut bibirku ( mencibir ) DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA =LELUCON NEGARA SANGAT KONYOL
Sabtu, 03 Mei 2014
Selalu tentang UN
Cerita tentang UN tak akan pernah habis . Walau tahun ajaran berganti . Akan ada lagi cerita - cerita lain yang yang membuat banyak pihak galau . Tak hanya siswa yang menjalani UN , orang tua , guru, bimbel, sekolah . Semua ingin punya peran untuk menyukseskan atau mem"panik"kan calon peserta UN .
Kali ini cerita UN tak kualami sendiri . Karena bukan anak kandungku atau anak bimbinganku yang akan mengikuti ujian nasional . Jadi galauku tak segalau tahun ajaran lalu.
Selesai aku mengajar di jam terakhir . Masuk ke ruangan di sambut dengan pertanyaan siswa yang kritis . Aku suka ngobrol dan bertukar pikiran dengannya.
Bu, ibu mendukung UN ? tanpa ragu aku jawab TIDAK . Tak puas hanya bertanya padaku . Dia bertanya lagi kepada guru yang lain rekan kerjaku . . . Dengan pertanyaan yang sama , Ibu mendukung UN .
Setiap orang bebas berpendapat dan kuhargai itu sebagai bentuk keberagaman . Jawaban rekanku mendukung karena UN sebagai salah satu prasyarat kelulusan .
Dan aku punya pendapat sendiri tentang menolak UN . Dengan alasan :
1. UN sebagai salah satu prasyarat ???. akibat lain dari UN yang berdampak kepanikan nasional tak dipertimbangkan
2. UN tak menjawab kebutuhan siswa tentang pertanyaan kehidupan
3. Dampak UN yang menimbulkan kecemasan nasional melahirkan perilaku ketidakjujuran agar " lulus " dengan menghalal kan segala cara
4. Mapel yang di UN kan seakan -akan menjadi mapel eksklusisf
5. Penghapusan tentang UN sudah dikabulkan oleh lembaga negara ( Mahkamah Konstitusi ) .
Tapi mengapa UN masih tetap dipertahankan . Ternyata keberadaan UN tak membuat kita menjadi warga negara yang baik dan patuh hukum .
Lalu harus bagaimana.....????/
Sabtu, 12 April 2014
Serangan Fajar dan Koalisi
Demam pemilu menjalar di seluruh lapisan masyarakat . Sebagai warga negara Indonesia sejujurnya aku tak antusias dengan pemilu legislatif . Karena aku tak kenal dengan orang-orang yang minta di coblos .Program partainya juga menggunakan bahasa klise , mensejahterakan rakyat, mengembangkan sumber daya manusia , berpihak pada rakyat kecil . Sejuta janji diucapkan saat kampanye . Manis dan menyejukkan telinga .
Hingga masa tenang yang idealnya tak ada suara-suara yang bernada kampanye , kenyataannya bentuk kampanye berbeda yang dilakukan . Dengan mengirim surat yang tiba-tiba menganggap semua rakyat Indonesia adalah saudaranya . Atau kampanye yang menggiring ke arah religius mengutip ayat -ayat di kitab suci . Seakan-akan memilih untuk tak memilih dianggap tak punya hak untuk menuju surga . hih ngeri deh . Hingga jengkel kuteriakkan di status BB ku ....Masa Tenang ....No Kampanye...
Semangat juang sih boleh banget tapi harus tetap mau menerima masukan dong . Ketika kuteruskan informasi kecurangan partai jagoannya jawaban mengagetkan kuterima . Aku tak termasuk golongannya . Sambil geleng-geleng kepala dan beristigfar . Kutanya berapa prosentase perolehan suara partainya berdasarkan pola hitung cepat . Dijawab tanpa malu-malu 8%. Sambil membaca jawabannya kukerutkan keningku , dan kembali menuliskan di BB 8 % mau mimpin 200 juta rakyat Indonesia ???? Bukan aku benci dengan partainya yang mengusung tagline adil dan sejahtera . Tapi mbok ya...O . kata orang Jawa tetap realistislah . Emangnya pengurus partai yang lain gak berdasarkan agama yang diakui di Indonesia . Huh lelah kalo mikir politik .
Serangan fajar terlalui berganti dengan situasi hitung cepat . Dan jadi berpikir juga . Ngapain segitu usahanya melakukan kampanye di masa tenang dan menghakimi yang tak sepaham adalah murtad ketika hasil hitung cepat menunjukkan partai yang tak mencapai perolehan suara cukup harus berkoalisi dengan partai lain.
Koalisi ......??? Jadi suara yang disalurkan pada partai atau caleg-caleg itu sia-sia dong . Toh pada akhirnya ketika para caleg yang terpilih duduk di lembaga terhormat itu bergabung dengan partai koalisi yang lain musyawarah untuk mufakat yang dilakukan . Mengapa harus memulai dengan menghakimi di tingkat akar rumput ketika yang berkuasa malah bisa tersenyum dan berangkulan ?Begitukah pendidikan politik yang diajarkan kepada masyarakat .
Ibu
Ibu ....bagaimanapun keadaanmu tetaplah seorang ibu . Dianugrahi rasa cinta yang besar dan tulus untuk anaknya . Pemandangan yang mengharukan ketika di subuh yang dingin berjejer orang menunggu comuter lain yang datang . Sempat terbersit dalam pikiranku ketika berdiri disebelahku seorang ibu paruh baya membawa tentengan yang cukup banyak .
Informasi kedatangan kereta yang akan masuk di jalur 2 semakin memadati jumlah manusia yang berjejalan . Ketika kereta masuk di jalur 2 dan pintu kereta terbuka serbuan dengan sedikit sikut-sikutan terjadi . Tak perduli apakah yang disikut seimbang dengan tubuh yang menyikut . Tujuan utama yang ingin dicapai adalah rebutan kursi dalam kereta . Tak hanya saat pemilu ya...Merasa tak mampu bersaing aku mundur dari barisan . Kudengar ibu paruh baya tadi berteriak awas kaki...awas kaki .Jelang beberapa saat ketika situasi tempat duduk selesai dilakukan . Aku melihat ibu paruh baya tersebut masuk ke kereta dan menyerahkan barang bawaannya kepada gadis muda yang cantik sambil mengelus kepala gadis tersebut dan berkata " hati -hati ya mama pulang dulu ."
Ibu bagaimanapun keadaannya tetaplah seorang ibu yang punya simpana pengorbanan dan cinta kasih yang tak terkira . Dari seberang tempat duduk gadis muda itu kulihat ada haru tertahan yang dirasakannya . Pengorbanan seorang ibu yang rela berdesakan juga tersikut oleh penumpang yang berebut tempat duduk bagian kecil dari pengobanan tulus seorang ibu.
Informasi kedatangan kereta yang akan masuk di jalur 2 semakin memadati jumlah manusia yang berjejalan . Ketika kereta masuk di jalur 2 dan pintu kereta terbuka serbuan dengan sedikit sikut-sikutan terjadi . Tak perduli apakah yang disikut seimbang dengan tubuh yang menyikut . Tujuan utama yang ingin dicapai adalah rebutan kursi dalam kereta . Tak hanya saat pemilu ya...Merasa tak mampu bersaing aku mundur dari barisan . Kudengar ibu paruh baya tadi berteriak awas kaki...awas kaki .Jelang beberapa saat ketika situasi tempat duduk selesai dilakukan . Aku melihat ibu paruh baya tersebut masuk ke kereta dan menyerahkan barang bawaannya kepada gadis muda yang cantik sambil mengelus kepala gadis tersebut dan berkata " hati -hati ya mama pulang dulu ."
Ibu bagaimanapun keadaannya tetaplah seorang ibu yang punya simpana pengorbanan dan cinta kasih yang tak terkira . Dari seberang tempat duduk gadis muda itu kulihat ada haru tertahan yang dirasakannya . Pengorbanan seorang ibu yang rela berdesakan juga tersikut oleh penumpang yang berebut tempat duduk bagian kecil dari pengobanan tulus seorang ibu.
Menapaki jalan berpuluh kilo
berjuta langkah
yang telah ditempuh
beragam kisah yang telah dilalui
dalam situasi dan waktu yang berbeda
dari mulai lahir hingga berganti peran
menjadi ibu....
yang kemudian
menempuh perjalanan panjang pula
untuk mengantarkan generasi berikutnya
menjadi generasi yang tangguh
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintangan demi aku anakmu
ibu ku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh luka......
IBU...IBU...IBU terimakasih tak terhingga
untuk kasih sayang yang luar biasa
berjuta langkah
yang telah ditempuh
beragam kisah yang telah dilalui
dalam situasi dan waktu yang berbeda
dari mulai lahir hingga berganti peran
menjadi ibu....
yang kemudian
menempuh perjalanan panjang pula
untuk mengantarkan generasi berikutnya
menjadi generasi yang tangguh
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintangan demi aku anakmu
ibu ku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh luka......
IBU...IBU...IBU terimakasih tak terhingga
untuk kasih sayang yang luar biasa
Jumat, 11 April 2014
Di tampar untuk intropeksi
Sessi konsultasi yang dimanfaatkan orang tua untuk bertemu dengan ku sebagai konselor sekolah saat pembagian rapot tengah semester . Membuatku juga belajar banyak hal . Dari pola asuh orang tua yang diterapkan di rumah . Konsistensi orang tua dalam mengajarkan tanggung jawab . Komunikasi dan keteladanan orang tua terhadap anaknya . Juga kebiasaan yang dilakukan sang anak ketika di rumah . Menjadi sumber data yang sangat berarti . Sedikit menyesal ketika orang tua menyampaikan keluhan atas saran yang disampaikan oleh wali kelas dan beberapa rekan guru untuk memindahkan sang anak yang dianggap tak bisa mengikuti peraturan di sekolah . Standar kkm yang tinggi sehingga tak mampu dicapai membuat frustasi banyak pihak . Siswa orang tua juga guru .
Sistem pendidikan yang hanya menilai keberhasilan siswa dari angka-angka kognitif sangat tak manusiawi dan membuat jurang pemisah antara siswa pintar ilmu eksakta denga siswa yang jago kinestetik . Hidup begitu menjemukan tanpa ada warna lain yang menggairahkan .
Yang menarik dari dialog antara aku dan orang tua adalah ketika orang tuan menyampaikan kesulitan menggali kemampuan buah hatinya yang agak "malas " .
Sebagai konselor aku sampaikan hasil pengamatanku . Dan ketika saran kuberikan pada pihak orang tua untuk mencoba memeriksakan buah hatinya kepada lembaga psikologi yang terpercaya . Jawaban dari orang tua cukup membuatku merenung juga . " Bukan saya tak percaya dengan psikolog bu ninik . Tapi psikolog kan baru kenal dengan anak saya . Dan saya lebih percaya dengan bu ninik sebagai guru BKnya yang kenal dan tahu keseharian anak saya . Tersanjung sekalian tertampar juga .
Ya inilah saatnya discovery ability kepada siswaku yangs sedikit "malas " itu . Kusampaikan oke pak , ini PR saya . Tapi saya gak bisa kerja sendiri saya butuh informasi dan dukungan dari orang tua untuk konsisten dengan tujuannya. Meski aku yakinkan juga ini bukan kerja mudah . Mungkin tidak saat ini kita melihat perubahan perilakunya tapi jangan pernah bosan untuk berbuat positif agar bisa memetik hasil yang manis.
Team yang baik
Hari ini melelahkan meski menyenangkan karena banyak hal yang bisa dipelajari . Dimulai dengan pagi bersenam ria lanjut dengan briefing mingguan , kedatangan sahabat lama yang mencerahkan untuk berdiskusi panjang yang penuh semangat idealisme tentang mimpi-mimpi masa depan akan dunia pendidikan .
Berlanjut ke siang hari menyambut kehadiran orang tua yang ingin berkonsultasi . Jadwal pengambilan hasil belajar pertengah semester dimanfaatkan untuk bertukar informasi tentang kemajuan belajar sang anak kepada orang tua .
Cerita menarik yang bisa kubagi adalah ketika orang tua bertanya bagaimana sang anak disekolah . Kusampaikan sejujurnya tentang perkembangan siswaku yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan tugas akademiknya . Kebiasaannya yang malas juga menyepelekan tugas berdampak pada hasil belajarnya yang mendapat nilai dibawah kkm lebih dari 5 mapel .Kumulai menggali informasi dari orang tuanya hingga akhirnya terlontar cerita masa lalu yang ada kemungkinan berdampak pada perkembangan sang anak saat ini. Cerita orang tua yang lebih toleran dalam arti tak main fisik ketika menghadapi kenakalan sang anak . Berbeda saat sang anak masih kecil ketika bundanya jengkel dengan kenakalan bocah ciliknya ayahnya bertindak sebagai kapten team yang baik langsung mengeksekusi keputusan dengan cara menghukum sang anak . Tanpa sadar terlontar ucapan wah team yang baik ya pak.
Langganan:
Postingan (Atom)