Mengenal Abkin pertama kali saat kuliah
S1 Bimbingan Konseling . Tak tahu banyak , hanya sekedar tahu Abkin wadah
berkumpulnya sarjana Bimbingan Konseling .
Berlalu beberapa tahun dan kembali
berhubungan dan memakai jasa Abkin ketika idealisme profesi berbenturan dengan
birokrasi pekerjaan . Patuhi aturan , loyalitas terhadap pimpinan adalah suatu
yang harus dijunjung tinggi . Bahkan terkadang mengalahkan sisi kemanusiaan .
Menyampaikan kepada organisasi profesi Abkin menurutku kala itu adalah suatu
prosedur yang paling tepat karena merasa hak sebagai pembimbing dan konselor di
lembaga pendidikan terzolimi ( bahasa infotainmentnya ) . Dilakukan proses
mediasi untuk menjembatani 2 pemikiran yang berbeda . Mencapai titik temu ???
Semua butuh proses . Proses belajar untuk sabar menjalani sesuai prosedur .
Proses belajar untuk mencapai kesepakatan dengan saling menghargai banyak
kepentingan .
Kembali beberapa tahun berlalu , secara
tak sengaja menghadiri konferda Abkin DKI . Seperti diingatkan akan perjuangan
masa lalu . Ketika diberi amanah untuk bergabung berjuang bersama Abkin terbayang
banyak rekan –rekan sesama pembimbing dan konselor yang bisa disinergikan
kemampuannya untuk kemajuan organisasi dan kesejahteraan anggota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar