Sabtu, 14 Maret 2015

Bahagia melihat senyumnya

Berlari-lari kecil menghampiri , pagi bu dengan wajah cerah dan berseri .Selamat pagi anakku , senyumku pun mengembang di bibirku . Postur tubuh jangkungnya yang menjulang membuatku kesulitan untuk mengelus kepalanya . Disodorkannya tangan kanannya untuk menyalami tangan kananku . Sedikit menunduk dan kesempatan itu kugunakan untuk mengelus kepalanya.
Selang beberapa waktu dari beberapa kejadian yang dialaminya . Bersusah payah aku untuk bisa meyakinkannya kamu gak sendiri nak . Masih ada orang yang percaya kamu . Ketika di masa remaja ini mengalami beberapa kendala yang berkaitan dengan aturan hal itu merupakan proses pengenalan dan adaptasi dirinya dengan lingkungannya .Tak mudah menjadi remaja , tapi ingatlah ada orang dewasa di lingkunganmu yang cukup bijak memahami kegalauanmu . 
Ketika bertemu dirinya tak lagi menampakkan wajah kusutnya . Itu cukup membuatku tenang . Kuyakinkan diriku dia percaya aku .
Jadi teringat dengan salah satu bait lagu Laskar Pelangi 

Cinta kepada hidup 
Memberikan senyuman abadi 
Walau hidup kadang tak adil 
Tapi cinta lengkapi kita 

Menarilah dan terus tertawa 
Walau dunia tak seindah surga 
Bersyukurlah pada yang kuasa 
Cinta kita di dunia 

Tersenyumlah terus nak kepada dunia . Dan  dengan senyummu maka kau sudah memberi energi positif pada sekelilingmu . 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar