Minggu, 22 Maret 2015

Sulitnya Mengapresiasi

Lebih kurang 15 tahun tak punya kesempatan tampil di podium . Untuk sebagian individu mungkin menjadi hal yang sepele dan teramat biasa berdiri di hadapan beratus-ratus pasang mata . Meski terkadang isi pesannya gak nyambung....yang penting tampil . Pesan tak sampai bukan urusanku...

Pengalaman tampil berdiri di podium upacara ditatap lebih 800 pasang mata adalah pengalaman pertamaku , campur aduk rasanya , grogi gemetaran khawatir dan deg-degan . Walau persiapan untuk tampil sudah dipersiapkan matang . Tapi ketika harinya tiba ...wow tetap berkeringat . Ditambah sang surya pun telah memancarkan sinar terangnya . 
Memulai sambutan dengan mengutip bahasa meme polwan , " Di situ kadang saya merasa sedih " mengajak siswa untuk flasback ke masa SD sebelum memasuki jenjang sekolah lanjutan pertama . 
Harapan dan keinginan yang ingin diwujudkan untuk menjadi kenyataan dilakukan dengan cara berusaha belajar tekun dan berdoa dan  mendadak lupa bahkan terlena ketika keinginan telah tercapai . 
Berlanjut dengan petuah layaknya motivator yang memotivasi untuk tetap menjadi siswa hebat yang menjunjung tinggi kejujuran . 
Sebagai calon pemimpin masa depan belajar dan mempersiapkan diri untuk menuju cita-cita adalah tanggung jawab yang harus di miliki dari sejak dini . Tak bisa seperti sulap yang bisa langsung terkabul , kusampaikan kepada anak-anak hebatku tentang perjuangan yang harus mereka lakukan . 
Ketika sambutan kuakhiri dengan salam doa dan pembubaran barisan . Perlahan aku turun dari podium . Langsung diserbu oleh serombongan siswa menyambutku memeluk dan berebut bicara . Ibu keren ....Pidatonya memotivasi banget . Aku melongo dan mataku melotot . Bagus tanyaku bengong....???
Tak percaya dengan spontanitas mereka kepadaku . Iya bu sambil dilanjutkan siswa yang lainnya lagi ....wah aku serasa terbang nih batinku . Masih penasaran kutanyakan lagi bagus apanya .Isi nya bu memotivasi banget . Masih tetap tak percaya kuucapkan terima kasih atas apresiasi mereka kepadaku . Ketika bertemu lagi dengan siswa yang lain sambil bersalaman masih dilanjutkan dengan kalimat ibu juara deh ngasih sambutannya , keren bu ...yang lain mengangguk setuju . 
Sementara saat kubuka gadget yang kutinggalkan di tas dalam lemari ada beberapa BBM yang masuk yang isinya berbunyi . suka banget dengan sambutannya bu tulis mereka . Besok ibu lagi aja bu yang jadi pembina upacara . MAsih tak percaya , kutanya sukanya karena apa ? Karena upacaranya gak lama ? Gak bu , isi sambutanyanya itu bu ...kereeeeen katanya . Dan ketika kubuka medsos , kubaca ada satu tweet yang dikirim oleh siswaku " Anak2 hebat " juga  karena ada "guru hebat" dan ini dia Guru hebat @Ni2kFeby terbaiklah bu ....wow terperanjat aku membacanya 
Begitu membahagiakan apresiasi yang diberikan oleh siswaku . Berbeda dengan apresiasi yang dilakukan oleh orang dewasa . baru sekali nik jadi pembina upacara dengan ucapan yang sedikit mencibir . Atau melihat dari sisi negatif yang lain , ngerasa gak waktu lagi ngasih sambutan , siswa/i berisik gak mau mendengar ...kujawab enteng oh begitu ya ...maklum deh masih demam panggung baru sekali naik podium .
Biarlah cerita tentang apresiasi siswa/iku hanya jadi ceritaku dan siswaku . Bukan ceritaku dengan orang dewasa.....:(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar