Sabtu, 14 Maret 2015

Obrolan Kritis

Abg ku ternyata sudah mulai bisa diajak diskusi . Dan sebagai orang tuanya sedikit terkaget-kaget aku dengan argumennya . Hal tersebut membuatku bangga. Pola asuh demokratis yang diterapkan di rumah ,membiasakan terjadi dialog antara orang tua dan anak mulai menampakkan hasilnya . Terbiasa untuk menyampaikan keinginannya disertai argumen yang masuk akal. 
Pembicaraan dimulai ketika santai malam setelah selesai belajar . Ayah apa kriteria sekolah yang bagus tanya putriku memulai pembicaraan . Kujawab enteng , ketika siswanya merasa bahagia . Ngalor -ngidul pembicaraan berlanjut . Ketika kutanyakan kepada suamiku , butuh guru BK gak yah disekolah " School of Human " . Jawaban tak datang dari suamiku . Argumen yang membuat berpikir dari putri sulungku . Kalau sekolahnya sudah bisa membuat siswanya bahagia , masih butuh guru BK bunda tanya putriku . Aku terdiam sejenak tak bisa menjawab untuk beberapa saat . Hmmm seperti layaknya orang dewasa yang jago berkelit . Guru BK kan gak selalu untuk menangani masalah siswa kak , adakalanya siswa butuh tempat bercerita tentang harapannya,  untuk menemukan potensinya biar semakin bahagia jawabku sambil tersenyum . Abgku mengangguk setuju dengan penjelasanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar