Selasa, 30 April 2013

Semangat Pagi


Saat ini aku sedang berada di krl comuter tujuan Tanah Abang –Jatinegara. Untuk tugas mulia ‘Mencerdaskan kehidupan bangsa ‘ hmm mulia banget ya . Dan tumbennya aku dapat tempat duduk . Amazing ‘sesuatu ‘ kata Syahrini yang jarang kudapatkan kayak dapat undian deh ….hore. Jadi agak leluasa untuk membaca . Ketika membaca satu buku menarik “ kekuatan Pena “ yang ditulis Eko Prasetyo yang baru sempat membaca beberapa halaman . Menarik sekali memaparkan dengan ringan dan inspiratif mengajak untuk mau menuangkan pemikiran atau ide kedalam tulisan . Dan ada satu tulisan di buku tersebut yang membuat aku jadi teringat dengan siswa/i ku.Oh sebentar lagi mereka akan meninggalkan ku untuk melanjutkan langkah meraih cita-cita. ( Puitisnya)
Ada satu judul tulisan di buku tersebut 20 tahun lagi , aku kutip kalimat dari buku itu “ Jangan pernah menganggap murid-murid anda adalah anak-anak . Sebab kelak merekalah yang menentukan maju tidaknya negara ini” Kalimat itu meluncur dari mulut Dahlan Iskan yang sekarang menjadi mentri BUMN . Dilanjutkan dengan pernyataannya , Guru saat ini ikut menentukan masa depan Indonesia 20 tahun mendatang . Jika siswa yang kita bimbing saat ini berusia sekitar 13-16 tahun , 20 tahun mendatang para siswa kita akan menginjak usia 33-36 tahun . Dan masih menurut Dahlan usia itulah yang paling produktif bagi manusia. Dan guru lah yang menentukan produktif tidaknya siswa yang kita bimbing saat ini untuk masa depannya kelak. Walau pun agak pesimis karena sistem pendidikan kita yang tak mengajarkan siswa untuk mandiri . Bagaimana mau produktif ? Mandiri saja …..???
Oke terlepas dari pesimitis dengan sistem pendidikan di negri tercintaku , paling tidak sebagai guru aku pun mencoba membangkitkan semangat produktifitas kepada siswa/i yang kubimbing. Dengan kegiatan bimbingan yang mengobarkan semangat toleransi , kerjasama dan saling menghargai perbedaan . Memang tak  bisa langsung mengatakan sukses dengan yang sudah kelakukan . Namun ternyata dari arahan dan wejangan di kelas saat tatap muka atau curhat di ruang BK . Semangat untuk produktif ternyata mulai tertular dalam diri para siswaku. ( moga2 gak rusak dengan sistem pendidikan yang hanya mengandalkan nilai saja ) Mereka begitu antusias saat aku memberi tugas untuk membuat pementasan drama. Dan sampai pada pementasan aku katakan kepada siswaku: “Dalam kehidupan kalian ke depan yang dibutuhkan  adalah kerjasama . Tidak akan sukses  seorang camat, walikota, gubernur hingga presiden  apabila dia tidak bisa bekerjasama dengan lingkungannya. Sebagus apapun program yang kalian tawarkan kepada masyarakat.Bersyukur sekali sejak awal aku membimbing mereka dari kelas 7 hingga kelas 9 SMP selama 3 tahun bersama . Aku selalu dengungkan kerjasama , toleransi dan saling menghargai . Dapat mereka buktikan mereka mampu menunjukkan kerjasama dan saling menghargai saat pementasan drama dan proses pembuatan majalah kelas. Walau bukan tak pernah terdengar sindiran tak mengenakkan yang ditujukan pada diriku , apaan sih belajar kok begitu, biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu . Yang jelas aku menanam semangat dari sekarang yang aku tak tau akan bisa memetik kapan yang kutanam sekarang . Tapi aku percaya pasti akan berbuah manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar