Menjelang ujian nasional selalu ada gelisah yang dirasakan oleh para siswaku . Mulai dari kasak-kusuk mencari kunci jawaban . Walau akhirnya mencoba berpikir rasional . Tahun ini paket ujian ada 20 paket yang berbeda dan tiap paket soal ditandai dengan barcode . Dan aku tak tahu hasil akhir usaha para siswaku untuk jadi menggunakan kunci jawaban atau tidak . Yang pasti kegelisahan yang ditampakkan juga beragam . Ada yang serius membahas soal-soal ujian yang pernah diujikan .Ada pula yang terlihat masa bodo dengan gimana nanti tapi tetap berucap bu saya takut gak lulus . Miris juga melihat kegelisahan mereka .
Dan rasanya tugas semakin berat , tugas pendidik di negeri ini. Tak hanya sekedar mentransfer dan membekali pengetahuan kepada siswa. Tapi juga menanamkan perilaku jujur. Yang karena berbagai arus globalisasi kejujuran dianggap sesuatu langka dan aneh. Karena ternyata mereka juga mengamati dan mengeluh ketika saya jujur bu, nilai saya tak lebih dari standar yang ditetapkan oleh sekolah dan itu merugikan saya untuk bisa mendapatkan sekolah pilihan saya. Tetapi saat saya curang dengan berbagai cara dan usaha saya . Semua pihak memuji saya . Tak pernah bertanya dari mana asalnya atau benarkah saya paham. Jadi saya harus bagaimana bu.
Tak tahu harus menjawab apa. Atau apakah jawabanku akan menenangkan mereka. Aku hanya memberi pandangan kejujuran mungkin pahit diawal. Tapi akan indah pada saatnya. Seperti meminum obat pahit tapi untuk menyembuhkan. Dan hidup itu pilihan . Mau pilih yang mana, Jujur atau curang ???
Jadi teringat dengan lagu yang dinyanyikan oleh anakku .
Lagu Belaian sayang .
Waktu hujan turun
rintik perlahan
bintangpun menyepi
awan menebal
Kutimang si buyung
belaian sayang
anakku seorang
tidurlah tidur
Ibu berdoa ayah menjaga
agar kau kelak jujur melangkah
Jangan engkau lupa
Tanah pusaka
Tanah tumpah darah ....Indonesia.
Tantangan era kini , adalah kejujuran .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar