Jumat, 05 April 2013

I am Roker but not Atapers

I am Rokers but not atapers. Roker sebutan untuk para pengguna kereta . Rombongan kereta disingkat Roker. Keren kan . Sementara Atapers adalah sebutan untuk pengguna kereta yang biasa naik diatas atap. Semriwing deh dan memacu adrenalin. Tapi hari ini saat mulai diberlakukan jadwal baru dan pengurangan kereta ekonomi membuat pemandangan atapers jadi tak terlihat . Bahkan mungkin bisa dikatakan belum melihatnya lagi. Yang biasa terlihat saat baru tiba di stadela di jalur 4 adalah comuter tujuan Bogor yang berangkat dari diponya. Sementara di jalur 1 pemandangan tak manusiawi di krl ekonomi. Tanpa penerangan dalam kereta , jangankan berbicara dingin atau sejuk. Tak terukar antara kaki saja cukup bagus. Itu gambaran dalam gerbongnya sementara gambaran di luar gerbong lebih tak manusiawi lagi , para atapers dengan lihainya naik di atas atap kereta duduk manis terkadang sambil tiduran . Beralaskan atap kereta dan beratap langit yang luas. Padahal salah bergerak sedikit nyawa taruhannya. Antara jatuh atau kesetrum tegangan listrik tingkat tinggi . Atau para spiderman dadakan yang bergelantungan pada pintu dan kaca jendela.Hebat dan luar biasa perjuangan hidup untuk sampai ke tempat tugas demi sesuap nasi. Cie sahdu banget ya. Kalau segenggam berlian itu pasti jatahnya cukong-cukong berdasi dengan kondisi kendaraan seujuk lo ....kayak di iklan. Nah tadi pagi pas tgl 1 April jam 5 lewat, ketika KAI menerapkan jadwal baru . 
Pemandangan atapers tak terlihat , krl ekonomi kosong melompong untuk tujuan melawan arah . Tidak berlaku untuk jalur berbeda menuju stasiun Jakarta Kota atau Jatinegara. Naik Comuter di pagi subuh biasanya kedinginan karena AC yang memang masih dingin ditambah dengan kipas angis yang juga menyala . Menikmati pagi di awal bulan APril dengan beberapa kebingungan . Jadwal kereta yang biasanya kutumpangi menjadi berubah dan bersiap-siap untuk menunggu di depan gerbang sekolah karena terlambat . Maklum lagi penyesuaian jadwal. Yang jelas I'm Roker but not Atapers.

1 komentar: