Kamis, 28 Juli 2011

Wacana pindah ruangan

Kembali teringat dengan kejadian 3 tahun yang lalu saat tiba-tiba saja ruangan kerjaku dipindahkan ke tempat yang menurut aturan kurang representatif untuk ukuran sekolah standar nasional. Terjadi perdebatan dan perselisihan yang berkepanjangan . Sampai bentuk penolakan yang kami lakukan adalah berkantor di mushola sekolah, mungkin memalukan tetapi toh kami tetap berusaha bekerja maksimal tak terpengaruh oleh ruangan. Sebaliknya ada hikmah dibalik kejadian tersebut kegiatan beribadah lebih intens dilakukan . Bahkan sampai akhirnya terkirim dari pesan singkat ibadah dianggap sebagai pura-pura. Padahal siapa yang tau mengenai khusuknya ibadah. Urusan khusuk ibadah urusan antara yang diciptakan dan Sang penciptanya tak akan bisa seorang manusiapun mengatakan apalagi memvonis ibadah individu yang lain.
Dan siang tadi rapat membahas tentang program sekolah. Salah satu wacana yang di utarakan adalah tentang pemindahan ruangan BK ke tempat yang baru. Bukan tak suka dengan perubahan tetapi harus diuji alasan pemindahan ruangan secara akurat. Jangan sampai kejadian yang lalu terulang lagi karena alasan suka dan tidak suka si pengambil kebijakan . Sampai akhirnya mengundang pihak Abkin untuk melakukan mediasi .Jangan pernah menganggap bawahan tak memiliki wawasan untuk menyuarakan aspirasinya sesuai dengan prosedur yang ada . Sering kali bawahan di doktrin untuk patuh dengan atasan. Padahal atasan juga membutuhkan bawahan untuk dapat melaksanakan dengan baik semua programnya. Masing-masing saling membutuhkan sebenarnya tetapi atasan terkadang lupa dengan posisinya, seakan-akan telah memberi nafas bagi kehidupan bawahan. Dan bawahan juga begitu patuhnya dengan menganggap rezeki memang berasal dari si atasan . Ya jadilah kesesuaian . Botol ketemu tutup. Saling melengkapi
Rasanya gatal saja mulut untuk menyampaikan keberatanku, walau beberapa teman seperjuangan tak hadir bersama . Tapi tetap harus diperjuangkan. Bertanya dengan alasan apa menyampaikan wacana pindah ruangan, dan dijawab cukup diplomasi ini baru wacana kok bu...tetap harus kita pertimbangkan secara matang.
Setelah selesai rapat seorang teman berkata, aku sebenarnya ingin ikut ngomong, tapi khawatir kena skak , kan dirimu juga numpang kok keberatan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar