Minggu, 31 Juli 2011

Agen Perubahan ?

Agen perubahan suatu kata yang menurut pendapatku sangatlah mulia dan mempunyai tanggung jawab besar. Sebagai orang yang memilih profesi sebagai guru( menurut Giroux 1988): Guru bukan sekedar pekerja profesionalyang dipersiapkan untuk melakukan proses pendidikan di sekolah, akan tetapi guru adalah manusia bebas yang memiliki moral, dedikasi, dan semangat untuk menumbuhkan kekuatan kritis pada siswa-siswanya. Mulia kan tugas guru.
Dan dari tugas mulia itulah diharapkan guru juga dapat menjadi agen perubahan dari situasi yang ada dalam lingkungan dunia pendidikan. Setidak-tidaknya di lingkungan tempatnya mengajar. Apabila dibahas satu persatu tentang moral. Sejauh ini aku masih meyakini individu yang memilih profesi sebagai guru adalah orang yang bermoral nilai religius sangat tertanam dalam kehidupannya. Untuk dedikasi hal ini pun sangat melekat , loyal pada aturan. Meski terkadang aku di buat bingung juga dedikasi dan loyal sebaiknya ditujukan pada pimpinan atau pekerjaan ya? Karena tak jarang dalam dunia pendidikan lingkup sekolah, yang namanya guru harus patuh...tuh dengan kepala sekolahnya.Padahal sering terdengar kata-kata yang mengatakan kepala sekolah adalah tamu di sekolah tersebut , tetapi pada kenyataannya tetap saja apapun maunya kepala sekolah yang terkadang tak sesuai dengan kondisi sekolah di "ada-ada" in dengan menyelimuti kebijakan untuk kebaikan dan nama baik sekolah padahal yang akan mendapat nama kan kepala sekolahnya bukan guru-gurunya. Dan yang terakhir adalah semangat guru untuk menumbuhkan kekuatan kritis pada siswa-siswanya. Nah untuk hal yang ini aku sebagai guru masih jarang melihatnya. Momok yang menakutkan manakala guru menemukan siswa yang kritis .
Menjadi agen perubahan bagi seorang guru agar dapat menghasilkan siswa-siswa yang kritis adahal hal yang harus terus dilakukan dari sekarang, paling tidak si guru tersebut juga diharapkan menjadi orang yang berani untuk menyampaikan aspirasinya, bukan hanya menerapkan mental yang patuh ( atau berdedikasi saja) . Bagaimana bisa mengajarkan siswa menjadi kritis apabila mental gurunya pun belum berani untuk berubah. Dan akan mengalami kesulitan untuk menjadi agen perubahan apabila dalam kehidupannya si guru masih dihantui rasa takut dan tidak nyaman untuk berekspresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar