Selasa, 19 April 2011

Antusias

Tulisan ini kubuat karena terinspirasi dari rekan guru yang mendapat tugas mengajar pelajaran Seni Budaya. Selama aku mengajar di sekolah ini tak pernah kulihat siswa/i ku begitu antusiasnya mengikuti pelajaran SB. Dan beberapa minggu terakhir ini aku mengamati mereka rajin berlatih menari saat bel pulang sekolah telah berbunyi di sepanjang koridor sekolah . Ada semangat, keceriaan dan keriangan yang terlihat saat mereka latihan walau sesekali diselingi dengan cemooh dan umpatan marah karena mulai lelah berlatih.Aku ingat di waktu lalu aku pernah sangat marah sekali karena di pelajaran yang sama juga siswa/i ku tidak tergali potensi seninya dengan baik saat diajar oleh rekan guru yang lain. Mereka hanya diminta untuk mengumpulkan tugas tanpa pernah diajarkan bagaimana proses mengerjakannya. Yang membuatku marah dan kecewa adalah lupakah temanku itu bahwa pendidikan adalah proses memberdayakan manusia dalam membangun kekuatan yang kreatif, dan mampu berpikir, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memecahkan masalah dan membangun berbagai keterampilan. Mulia sungguh mulia tugas guru akan tetapi seringkali dilupakan karena faktor lain yang menghambat kreatifitas guru itu sendiri ataupun kreatifitas siswa yang menjadi asuhannya . Kembali lagi ke cerita antusias siswa/i saat berlatih tari , dengan kelompoknya berlatih tari tradisional maupun kreasi modern. Aku melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, siswa/i ku yang saat ini memasuki masa remaja mulai mempelihatkan beberapa karakteristik yang umum terjadi . Mereka sangat butuh pengakuan dari teman sebayanya . Pengakuan dari teman sebaya merupakan modal bagi remaja untuk membangkitkan percaya diri . Apabila dahulu mereka dikenal dengan sebutan anak mama karena begitu patuhnya dengan orang tua memasuki masa remaja mereka mulai melepas ketergantungan itu dengan berperilaku sedikit memberontak . Remaja juga ingin memperlihatkan ekspresi dirinya sehingga orang tua terkadang sedikit kaget melihat anak manisnya zaman dulu sekarang sudah menjadi seperti ini, tak pernah diduga oleh orang tua. Dan aku mencoba mengkaitkan antara antusias remaja untuk memperlihatkan kemampuan menarinya dengan karakteristik remaja, remaja antusias karena mereka bisa memperlihatkan ekspresi diri mereka dan di usia remaja ini pula mereka membutuhkan pengakuan agar bisa menemukan identitas dirinya dengan baik. Untuk itulah peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing remaja menjadi remaja yang kuat , tangguh dan memiliki prinsip hidup positif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar