Sabtu, 16 April 2011

Di Cintai dan Frustasi

Menurut teori kebutuhan Abraham Maslow manusia memiliki 5 tingkat kebutuhan, Kebutuhan pertama : kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan-kebutuhan dasar seperti rasa lapar, haus, istirahat, dan sex. Kedua kebutuhan rasa aman tidak hanya secara fisik saja mencakup di dalamnya aman secara mental, psikologis dan intelektual. Ketiga kebutuhan kasih sayang.Keempat kebutuhan akan harga diri biasa di wujudkan dalam bentuk symbol-simbol status dan kelima kebutuhan akan aktualisasi diri berupa kesempatan kepada individu untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi kemampuan nyata. Beberapa hari ini aku di buat berpikir keras untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh beberapa siswa/I ku apabila mengutip tulisannya Arfan Pradiansyah aku harus bersyukur karena Allah SWT masih memberi kesempatan padaku untuk membantu anak didikku menyelesaikan masalahnya meskipun aku harus belajar lagi untuk memahami keadaaan mereka satu persatu tetapi ada hal lain yang bisa diambil manfaatnya paling tidak untuk diriku sendiri , ya mudah-mudahan aku dapat menjadi individu yang lebih bijaksana dan tidak banyak menuntut karena memahami berbagai hal serta memandang sesuatu tidak dari satu sudut pandang saja untuk kemudian merasa paling benar, wah jangan sampai itu terjadi . Dari permasalahan anak didikku menurut kesimpulan awal permasalahan terjadi dan selalu terjadi karena adanya kesenjangan pola pikir antara orang dewasa ( orang tua , guru) dengan pola pikir anak.Yang menjadi sorotan ku terutama adalah remaja. Mereka datang dan mengeluh karena tidak pernah dipedulikan oleh orang tuanya tetapi selalu dituntut untuk berprilaku baik. Sekarang aku mencoba mengkaitkan dengan teori kebutuhan yang dikemukan oleh Maslow, Setiap individu tak terkecuali anak-anak hingga mereka menjadi manula nantinya butuh untuk dicintai dan diberi rasa aman. Mungkin kebutuhan –kebutuhan yang lain seperti makan , minum tempat tinggal terpenuhi akan tetapi apabila tidak dibarengi oleh rasa aman dan dicintai maka yang terjadi adalah rasa Frustasi . Dan selalu dianggap masalah sepele oleh orang dewasa manakala merasa sudah memberi fasilitas materi tetapi menemukan perilaku putra dan putrinya bermasalah. Orang dewasa tidak menyadari yang dibutuhkan oleh anak tidak hanya materi , anak (remaja ) butuh dipahami , diterima dicintai keberadaannya sehingga tidak ada keinginan dalam diri remaja untuk mengakhiri hidup karena merasa frustasi . Rasanya tidak bijak sebagai orang dewasa kita menuntut dipahami tetapi kita tidak memberi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar