Senin, 11 April 2011

Kok begitu ya....

Kemarin sore aku mendapat telepon dari satu orang tua siswa yang aku bimbing dan menceritakan tentang kejadian yang menimpa putrinya di sekolah . Putrinya itu sering kehilangan uang dan beberapa barang yang dimilikinya. Cerita dari orang tua siswa itu membuat aku sedikit terperanjat karena ternyata hal itu sering terjadi dan itu diluar pengetahuan ku. Oh aku kaget dan menyesal sudah sedemikian lama aku tak tahu apa-apa pertanyaan untuk diriku sendiri berarti selama ini aku tak melakukan apa-apa untuk mereka. Ibarat sedang menjual jasa , aku tidak memberi kenyamanan untuk pelangganku.Dari pembicaraan yang terjadi antara aku dan orang tua itu ternyata putrinya itu takut untuk memberitahukan permasalahannya kepada pihak sekolah karena siswa dan putri orang tua itu pernah melihat seorang temannya menginformasikan pada pihak sekolah mengenai kehilangannya dan mendapat tanggapan yang luar biasa “ positif yaitu walikelasnya langsung mengganti kehilangannya. Dan putri orang tua itu tak tega melihat wali kelasnya yang harus menanggung. Di waktu yang lalu aku pernah pula mendapat satu cerita tentang rekan ku yang lain yang juga mendapat laporan tentang kehilangan kalau yang ini terbalik walikelasnya langsung berkata sudah iklaskan saja mungkin kamu kurang bersedekah akhir-akhir ini…lo kok begitu ya…Sebagai konselor yang katanya menurut Prof Prayit “ manusia setengah dewa” yang aku sendiri tak sepaham aku juga belum merasa bener-bener amat menjalani kehidupan dengan kata lain belum pantaslah untuk menjadi panutan, tapi ya bukan seperti itu juga kale mendidik siswa yang harus iklas apabila kehilangan yang dimilikinya.Malah aku berpikir seandainya semua berprilaku seperti rekan-rekan ku itu baik yang mengganti atau yang mengiklaskan bisa-bisa penjara kosong dan polisi juga tanpa pekerjaan lagi akhirnya berjoget terus seperti Briptu Norman….Dan kembali lagi pada cerita dari orang tua siswa itu aku bertanya berapa banyak uang yang dibawa oleh anaknya dalam sehari…sedikit memberi saran kepada orang tua itu untuk tidak membawakan uang terlalu berlebihan karena berarti kita juga memiliki andil pada lingkungan kelas teman-teman siswa itu untuk mencuri, dan kita tak pernah tahu bagaimana kondisi teman-teman anaknya apakah orang mampu semua…apabila ternyata ada yang kekurangan itu adalah peluang untuk mereka mencuri karena adanya kesenjangan. Dan esok harinya saat ada dalam kelas siswa itu aku menyampaikan kekhawatiranku akan bergesernya nilai – nilai kejujuran untuk generasi muda melalui cerita-cerita. Bagaimana beratnya tantangan kehidupan masa depan mereka tetapi sangat mengkhawatirkan adalah menggadaikan sikap dan perilaku jujur dan berani. Dalam pengarahan itu aku sembari berharap semoga Allah melindungi generasi dibawahku untuk menjadi generasi yang jujur dan berani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar