Sabtu, 23 April 2011

Hidup adalah Tanggung Jawab

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

Membaca kembali buku Konseling dan Psikoterapi pada pendekatan terapi realitas William Glasser dan terapi rational emotif nya Albert Ellis .Ada beberapa persamaan yang dibahas berkaitan dengan terapi Rational Emotif nya Albert Ellis sama –sama mengajak individu untuk berpikir dan bertanggung jawab atas hidupnya. Dalam Pendekatan RET filsafat dasar yang dikemukakan adalah manusia dilahirkan dengan potensi untuk berpikir rasional meskipun begitu manusia juga memiliki kecenderungan untuk berpikir ke arah curang atau irrasional . Dan dari kecenderungan berpikir irrasional itulah yang mendoktrin individu untuk meyakini bahwa yang dipikirkan adalah benar.Dengan pengalaman yang pernah dialami. Sering konselor menemui seorang konseli yang berkeyakinan irrasional tentang suatu hal yang mengatakan bahwa dia sudah tidak lagi diperdulikan oleh orang tuanya.Dia bercerita tentang betapa tidak menyenangkan hidupnya karena selalu disalahkan dan tidak pernah diperhatikan oleh orang tuanya. Dan pikiran irrasionalnya itu berdampak pada perilaku yang ditampilkannya , menjadi pembangkan atau pemalu…tetapi yang paling jelas terlihat adalah pada proses berpikirnya yang selalu irrasional karena pemikirannya irrasionalnya itu telah menjadi keyakinannya. Untuk itulah proses konseling yang dilakukan adalah dengan diajak berpikir, menganalisa, menilai, melakukan dan memutuskan ulang. Terapi dilihat sebagai proses reedukasi. Konseli ditantang untuk menguji keyakinan irrasionalnya. Sementara untuk terapi Realitas manusia dipandang sebagai mahluk yang membutuhkan identitas dan mampu untuk mengembangkan “ identitas keberhasilan” maupun “identitas kegagalan”. Pada pendekatan terapi realitas menolak pemahaman bahwa kegagalan individu disebabkan karena konsep penyakit mental seperti menyalahkan masa lalu konseli . Terapi realitas mengajak konseli untuk bertanggung jawab pada kehidupannya di masa kini . Dengan cara membimbing konseli ke arah mempelajari tingkah laku yang realistis dan bertanggung jawab , konseli diajak untuk membuat pertimbangan nilai tentang tingkah lakunya sendiri dan merencanakan tindakan bagi perubahan menuju keberhasilan. Kedua pendekatan yang dapat digabungkan dalam penyelesaian masalah konseli.Karena sering kali konselor mendapati konseli yang mengalami permasalahan dan memerlukan bantuan berawal dari pemikiran irrasioanalnya kemudian tidak mau bertanggung jawab terhadap keberhasilan hidupnya . Untuk itu konselor harus memiliki suatu ketrampilan yang baik yang tidak hanya menasehati . Menggali, menguji pemikiran konseli ,menganalisa dan memberi pemahaman kepada konseli akan nilai kehidupan yang berhasil . Konseli diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap kehidupannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar