Sabtu, 09 Juni 2012

Buah Kerja keras


Pepatah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian mungkin tak cocok lagi diterapkan di zaman sekarang . Beberapa orang mungkin masih berpikir seperti itu namun pada saat menjelang akhir tak lagi bersakit-sakit yang di cari….melegalkan segala cara agar dapat bersenang-senang.Dan tak memperdulikan apakah memang hal yang dicari dengan cara bersakit –sakit dapat memberi suatu nilai plus dikemudian hari. Hal tersebut tidak zaman lagi deh .  Beberapa waktu yang lalu aku mendapat telp dari salah satu kerabatku selesainya pengumuman hasil ujian . Hasil ujian yang diperoleh anaknya tak memuaskan . Dan ada penyesalan kenapa aku tak memberi sedikit uang kepada anakku agar bisa membeli kunci jawaban . Oh….kejujuran berbuah pahit ternyata dan harus dibayar dengan mahal. Berdampak tidak bisa diterimanya di sekolah favorit . Kepada siapa harus minta pertanggungjawaban kalau sudah terjadi seperti itu. Yang jujur malah terbujur. Dan satu lagi cerita tentang kerja keras adalah saat diumumkan hasil ujian ternyata banyak sekali hasil yang diperoleh tak sesuai dengan proses yang selama ini dilalui . Teriakan huuuuuu berkepanjangan tak menyurutkan langkah untuk sekedar memberi reward atas keberhasilan yang sudah diraih walau dari sudut hati terdalam menyadari itu bukan kerja keras yang jujur. Pernah ada sedikit pengalaman yang kualami ketika mengawas ujian yang kemudian menjadi tulisan singkat untuk direnungkan:
                                                                                      Hasil Rekayasa
sambil terkantuk-kantuk
di siang yang panas
tak ada angin yang bertiup
Sekelompok anak dalam ruang ujian
mencoba berpikir keras
Untuk menemukan jawaban
dari pertanyaan di soal ujian
Untuk menghilangkan jenuh
kuberjalan mengitari lorong bangku
dan ada yang kaget tersentak
bergegas memasukkan buku
yang berperan dalam menemukan jawaban
atas soal yang sulit
pucat pasi dan kaget menghampiri
Anak didikku …banggakah kalian
Saat nanti melihat hasil ujian
                                                         Yang tak menggambarkan kemampuanmu?
Atau banggakah kita sebagai orang tua dan guru
Melihat hasil belajar yang penuh kepalsuan
Siapa yang harus disalahkan peserta ujian yang berusaha kah atau hasil usahanya yang dihargai tidak semestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar