Minggu, 17 Juni 2012

Menutup di akhir dengan manis


Tepat di tgl 15 Juni 2012 batas akhir pengumpulan tugas BK ,” saya tunggu sampai jam 15 .00 WIB. Dan benar di tgl 15 Juni pagi hari ,sesaat aku sampai di ruang kerjaku. Berduyun-duyun para siswa/ i datang untuk menyerahkan tugas akhirnya.Seakan –akan khawatir akan terlambat dan tak diterima oleh ku . Ada kebahagian tersendiri yang kurasakan , satu persatu datang dan menyerahkan tugas akhirnya BK yang kuberi judul “ Karyaku “. Bagus dan cukup kreatif ketika beberapa siswa datang sambil aku bertanya tentang beberapa hal berkaitan dengan “ Karyaku “ tersebut . Materi yang paling menarik saat belajar BK , pengalaman yang didapat, pengetahuan , juga aku tak lupa untuk meminta saran secara lisan akan pengajaran yang kulakukan selama 1 tahun belajar bersama.Macam-macam sarannya , ibu jangan sering ngambek dan marah-marah dong , wah sebagai bahan intropeksi banget . Meskipun tetap membuat pembelaan diri ( namanya juga guru, gak mau disalahin hehhe) . Ada pertanyaan ku berkaitan dengan request materi yang ingin mereka pelajari di tahun berikutnya. Sebagian besar mengatakan drama . Ternyata materi  kegiatan yang dikemas dalam bentuk drama sangat berkesan bagi mereka. Dan materi yang diselingi dengan permainan membuat mereka lebih tergugah untuk memahami materi. Ada seorang siswa yang mengatakan sangat terkesan banget sewaktu aku memberi materi tentang cerita kisah permata, dimana pada saat itu aku bercerita dan ketika cerita hampir berakhir aku meminta para siswaku untuk menutup mata sambil menengadahkan tangan lalu aku berkeliling dengan memberi mereka permata-permata-an. Dan saat mereka aku persilahkan untuk membuka mata, terbelalak penuh binar bahagia saat melihat batu permata yang aku letakkan di tangan mereka.  Baru setelah itu aku masuk kepada materi yang aku sampaikan . Mungkin cara-cara seperti itu yang dimaksud sebagai memahami zona alfa para siswa. Membuat suasana serileks mungkin . Kalau memakai istilah dalam buku Quantum Teaching , Masuk ke dunia siswa dan kemudian menggali kemampuan mereka dengan lebih mudah.
Kembali cerita di 15 Juni 2012 walau hari itu melelahkan bagi ku tapi tak kupungkiri sangat membahagiakan.Hingga agak telat aku melaksanakan sholat Dhuhur karena “pasien” yang mengumpulkan tugas tak hentinya datang. Hingga rekan-rekan ku mengatakan , wah bu Ninik laku ya hari ini .4 orang -4 orang yang masuk dan aku bertanya-tanya proses pengerjaan    “karyaku” tersebut.Meski ada juga yang sekedar menggugurkan kewajiban , saat sambil bertanya aku memeriksa “ karyaku “ dan aku mengatakan kok ini mirip dengan yang dikumpulkan sama teman sebelum kamu ya , akhirnya dengan jujur mereka menjawab ya bu, saya copas punya si A. Lalu yang karya mu yang mana , dengan cuek dia menunjukkan yang ini bu , sambil memperlihatkan cover depan yang berisi nama dan kelas nya….hah….ada juga yang seperti ini tapi ya sudahlah aku  harus tetap menghargai usaha mereka. Satu lagi cerita tentang kegiatan “ karyaku “ adalah manakala beberapa siswa yang aku ajar dari kelas yang aku boikot selama beberapa minggu ternyata juga mengumpulkan “ karyaku “ . Walau sebelumnya ada dialog dengan mereka tentang keinginan mereka untuk menyelesaikan tugas “ karyaku “ karena ingin mendapat nilai . Lalu aku katakan nilai berapa yang ingin kalian peroleh , saya akan berikan . Tapi tugas karyaku tak hanya sekedar itu . Tujuanku adalah mereka mendapat pengalaman dari membuat tugas tersebut. Aku pribadi sangat menyesalkan apabila yang dikejar-kejar hanya sekedar nilai berbentuk angka tetapi tak sedikit pun pengetahuan atau pengalaman yang berkesan yang mereka rasakan selama proses belajar. Karena aku meyakini sekali individu dapat meneruskan kehidupannya karena berangkat dari pengalaman – pengalaman yang terjadi . Dan mereka bukanlah robot yang tak memiliki perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar