Sabtu, 18 Juni 2011

Fenomena Gunung Es

Saat tadi menonton tayangan di TV One yang membahas tentang kejadian yang cukup menghebohkan di dunia pendidikan ' contek masal'. Cukup menyejukkan jawaban dari Mendiknas bapak Muhammad Nuh bahwa akhirnya beliau mengakui memang ada terjadi hal-hal yang melanggar prinsip kejujuran. Dan hal itu memprihatinkan. Walau diawal beliau sempat membantah tak terjadi hal-hal seperti itu. Aku yang berprofesi sebagai guru pun prihatin dengan kejadian itu . Terlepas apa pun motif nya tetapi cukup melukai hati nurani orang-orang yang masih memiliki hati nurani mungkin.Ya salah satunya aku mungkin.Benar apabila dikatakan perilaku nyontek ini seperti mendapati fenomena gunung es, yang terlihat hanya puncaknya saja. Seakan -akan hal yang tak mengapa . Atau bagian dari usaha yang harus dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan nilai yang bagus tetapi ternyata di bawah gunung es tersebut sudah seperti akar yang menggerogoti sendi kehidupan berbangsa. Menggerogoti mental kita. Mungkin bisa dikatakan lebih jahat dari pengaruh narkoba. Karena yang di cuci adalah otak serta mental anak bangsa yang hanya diajarkan untuk bangga dengan hasil contekan. Kita orang tua sering kali hanya bangga dengan hasil yang di peroleh oleh putra-putri kita yang digambarkan berupa angka-angka pasti dan tak pernah bertanya apakah putra-putri kita yang saat ini sedang bersekolah benar-benar memahami ilmu-ilmu yang ditransfer oleh bapak dan ibu guru di sekolah ? Juga tak pernah sekalipun mungkin kita orang tua bertanya apakah putra-putri kita sudah memperolah kekayaan nurani. Kekayaan nurani berupa sikap jujur, toleransi, kasih sayang, sopan santun , menghargai perbedaan dan banyak lagi. Karena pada dasarnya keberhasilan pendidikan tidak hanya terletak pada keberhasilan akademik semata-mata . Keberhasilan akademik mungkin dapat dievaluasi dengan ujian yang bisa dilakukan saat materi pelajaran telah selesai tetapi yang jauh lebih rumit adalah memberi pengajaran dan pendidikan mental kepada generasi penerus bangsa ini.Tak semudah membalikkan telapak tangan hari ini diajarkan tentang materi kejujuran esok hari para siswa berubah menjadi orang jujur. Dan teringat kembali apa yang diucapkan oleh Mendiknas bahwa dalam dunia yang dihadapi oleh para guru adalah mahluk hidup ciptaan Allah yang berkembang rasa dan pemikirannya. Juga ilmu yang tak berhenti . Jadi akan selalu ada , dan ada masalah -masalah baru yang harus dihadapi dengan kesiapan mental dari para guru dan orang tua. Karena setiap masalah yang datang dan berhasil dihadapi akan membuat si penyelesai masalah akan lebih bijak menghadapi masalah baru nantinya. Tetapi pernah ada kalimat yang sangat tidak bijak pernah aku dengar dari pemimpin di lembagaku yang berkata ' sudah kita beri 6 jam /minggu tak boleh ada masalah lagi ya di sekolah ini... langsung tanpa berpikir panjang aku sahutin pemimpin itu dengan mengatakan yang bener saja bu, kalau bicara dipikir dulu . Yang kita hadapi adalah mahluk hidup bukan benda mati yang tak bisa dan perduli apa pun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar