Rabu, 01 Juni 2011

Kesaktian Pancasila di zaman reformasi

Hari ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ir. Soekarno sebagai penemu ajaran tersebut memiliki harapan besar sehingga menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Saat aku masih bersekolah di SD hingga kuliah masih ada pelajaran yang mengupas tentang kesaktian Pancasila dan nilai –nilai yang terkandung di dalamnya. Saat aku membaca lagi akan nilai-nilai luhur Pancasila, ada perasaan bangga dan kecewa. Begitu luhur nilai yang terkandung dan begitu lama aku sebagai rakyat mempelajarinya melalui pelajaran di sekolah maupun selama penataran P4 zaman kuliah dulu. Dengan berbagai pola 45 jam atau 100 jam. Harapan dari adanya kegiatan untuk menggali nilai-nilai Pancasila adalah agar rakyat Indonesia meneladani dan menjadikan Pancasila sebagai bagian kehidupan. Tetapi entah karena terlalu berat atau muluk harapan hanya tinggal harapan . Sementara orang –orang yang memberi materi tentang nilai-nilai Pancasila tak mampu memberi contoh dan panutan seperti materi yang pernah mereka sampaikan. Nilai-nilai hanya sebatas ajaran dalam ruang penataran atau kelas dan tak pernah diteruskan untuk menjadi dirinya atau bahasa anak sekarang adalah PANCASILA BUKAN GUE BANGET. Dan tadi sambil mengajar aku berbincang dengan beberapa siswaku yang aku anggap memiliki cara berpikir cukup maju di banding teman-temannya yang lain. Aku bertanya pendapat mereka tentang Pancasila.Dan jawaban jujur mereka cukup mengagetkan ku sebagai guru mereka, “ kayaknya udah gak relevan lagi bu dengan kondisi zaman sekarang, “ jawab mereka dengan santainya. Hah dan aku menarik nafas panjang membetulkan letak dudukku dan bertanya lebih lanjut maksudmu nak. Iya sekarang kan zaman sudah semakin maju bu, sementara Pancasila dengan sila yang hanya 5 itu menurut saya tidak merangkum kebutuhan kita…itu jawaban siswaku yang satu…dan aku kembali membulatkan bentuk mulutku…OOO Aku tak patah semangat kembali aku bertanya jadi kalau sudah tak relevan lagi, sebaiknya Pancasila diganti saja dong , tanyaku lagi. Ya gak juga bu , jawaban mereka nanti bangsa Indonesia semakin tak jelas mentalnya bu kalau Pancasila diganti, Jadi gimana sebaiknya menurut kamu tanyaku lagi. Ya tetap menjadi dasar negara bu, kita sebagai warga yang harus menjadikan Pancasila sebagai benar-benar bagian dari diri kita. Oh Alhamdulillah akhirnya keluar juga kalimat itu dari mulut siswaku.Semoga kalimat itu dapat benar-benar diterapkan Bukan mendoktrin atau mencuci otak mereka dengan paksaan tetapi mengajak siswa berpikir dan menganalisa akan penting dan bermaknanya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar