Rabu, 15 Juni 2011

Kisah sepatu butut

Saat makan siang bersama dengan rekan kerja selalu ada terselip cerita masa lalu yang menyenangkan maupun kisah yang memilukan. Mulai dari saling menggoda karena semaraknya acara reuni yang dilakukan oleh teman-teman saat masih bersekolah di jenjang SMP, SMA maupun kuliah. Hingga pernah suatu kali rekanku menerima telephone yang cukup lama dan begitu selesai dia bertelephone dan bercerita kepada kami, langsung komentar yang keluar dari mulut rekanku yang lain adalah "oh, teman SMP , akrab ya...."gemuruh lah tertawa kami berderai bersama-sama. Dan kemudian cerita berlanjut kepada cerita yang agak memilukan pada masa itu tetapi menjadi menggairahkan pada saat ini. Cerita tentang sepatu butut. Di ceritakan pada masa 2007-2008 saat kepemimpinan kepala sekolah yang cukup arogan sedang berkuasa. Sering terjadi tragedi di tempat ku bekerja. Karena ke arogan-an pemimpinnya terpecah belahlah kami. Karena ternyata sang pemimpin memang menganut paham devide et impera. Kisah sepatu butut berawal dari kejadian perpecahan yang mulai meruncing. Dan hari terakhir aku masih berada di sekolah waktu itu aku bersama dengan rekan-rekan kerjaku merayakan ulang tahunku dan dihadiri oleh rekan guru yang telah dipindah tugaskan karena sang pemimpin tak senang kepadanya. Saat aku mau pulang ternyata hujan deras dan Jakarta mengalami banjir dimana-mana . Demi menyelamatkan sepatu butut ku aku pulang dengan menggunakan sandal jepit. Dan betapa kagetnya aku saat hari Seninnya kembali ke sekolah kunci ruanganku sudah diganti. Ruang kerjaku sudah berubah bentuk . Dan yang membuatku khawatir bukan hanya itu. Aku mencari-cari sepatu butut ku...gak mungkin dong aku mengajar dan masuk kelas dengan menggunakan sandal jepit...??? Dan tanpa berpikir panjang langsung aku hampiri ruangan kerja sang pemimpin untuk bertanya :
1 .Mengapa ruang kerjaku jadi berubah posisi.
2. Harus berpindah kemana kami untuk bekerja.
3. Mengapa proses pemindahan barang -barang tak memberi informasi kepada kami yang menempati ruangan.
4. Aku juga ingin bertanya dimana sepatu butut ku disimpan ?
Pertanyaan -pertanyaan itu menjadi lelucon saat ini. Karena begitu aku berhasil menemukan sepatu butut ku yang diberikan oleh salah satu pejabat di tempatku bekerja...hehe kapan lagi atasan mengambilkan sepatu untuk bawahannya. Mungkin hanya terjadi di dunia dongeng saja. Saat sang pangeran mencari Cinderella untuk memberikan sepatu kacanya. Dan saat aku masuk kelas, benar saja siswa ku bertanya kok aku datang terlambat. Aku jawab saja saya gak mungkin dong saya masuk ke kelas menggunakan sandal jepit karena sepatu cinderella ku hilang diumpetin oleh penguasa sekolah. Serentak semua siswa ku berdiri ingin melihat yang mana sih sepatu Cinderellanya bu Ninik.....hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar