Jumat, 11 Maret 2011

21 hari yang berkesan

Berawal dari kegiatan yang kulakukan dengan kelas yang aku bimbing. Mereka aku minta untuk membuat skenario yang harus diperankan oleh kelompok yang telah dibentuk . Sampai kemudian aku mendapat satu sms dari rekan guru agama Islam , berupa penawaran untuk mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW di sekolahku. Bu , tolong siapkan satu tim drama yang akan kita tampilkan di acara Maulid Nabi,begitu isi smsnya.Sebelumnya aku telah memberi satu bentuk penghargaan kecil untuk peran dan skenario yang telah mereka mainkan saat ada dalam kelas.Dengan perasaan gembira aku sampaikan isi sms tersebut. Mereka semua senang dan berlomba untuk berperan secara baik. Setelah semua kelas yang aku bimbing selesai aku nilai . Aku menghubungi rekan guru agama Islam untuk membicarakan lebih lanjut mengenai penawarannya untuk melibatkan satu tim drama saat acara Maulid. Dan rekan guru agama tersebut menyerahkan sepenuhnya kepadaku dari membuat skenario dan melatih pemain. Disatu sisi aku berpikir ini tantangan untukku dan aku sudah bisa membayangkan siapa-siapa saja siswa yang akan aku ajak dalam tim drama.Tapi disisi lain akupun bisa membayangkan pula sulitnya mengarahkan siswa dengan latar belakang kelas yang berbeda.
Mulailah aku membuat skenario seperti arahan guru agama Islam yang temanya tentang toleransi antar umat beragama. Sambil membuat skenario aku me -reka-reka siapa saja siswa yang akan memerankan tokoh yang kubuat. Berbagai inspirasi datang kedalam pikiranku. Peran Ayah aku beri kepada siswa F yang memiliki percaya diri yang baik . Dengan latar belakang F selalu dianggap sebagai pembuat lelucon saat dalam kelas dan aku ingin menggali sisi lain dari F yang tidak seperti penilaian beberapa guru.Peran ibu aku beri kepada siswa R yang membuatku terkesan saat penampilannya sebagai ibu kos saat R bermain peran dengan kelompoknya dalam kelas . Peran anak laki-laki yang bernama Aldi kuberikan pada siswa I yang menurutku dalam kesehariannya memang rame dan supel. Peran anak perempuan aku beri kepada siswa T yang juga membuatku terkesan saat ia menjadi Tinkerbell dengan gayanya yang centil dan seenaknya.Peran pak RT aku berikan pada siswa F yang dalam pandanganku diawal dia anak yang santun,tapi ternyata 21 hari bersama aku mulai mengenalnya...Siswa A aku beri peran sebagai bu RT terinspirasi dari sinetron suami-suami takut istri.Peran E dan K aku beri kepada siswa dari kelas yang sama karena mengangkat tema toleransi antar umat beragama. Peran keamanan 1 aku beri kepada siswa E karena kerajinannya yang bertolak belakang dengan keamanan 2 yang sedikit memupuk rasa malasnya.Dan skenario aku buat dengan tambahan peran reporter pada siswa V yang aku suka suaranya . Untuk kameramennya aku beri kepada siswa A yang agak "pemalu "tapi sebenarnya.....cukup PD.Latihan awal aku mulai dengan latihan membaca skrip naskah drama. Belum semua mau berkumpul dan latihan diwarnai dengan gelak tawa. Akupun sampai tak dapat menahan geli dengan kelakuan siswa F yang berperan sebagai ayah. Saat pemeran ayah hadir dalam latihan ada saja tingkah polahnya yang sering mengacaukan konsentrasi pemeran-pemeran yang lain. Satu sama lain ngobrol dan saling mencela gaya khas remaja. Sibuk dengan hp ,blackberry dan foto-foto. Sementara siswa A yang berperan sebagai bu rt sibuk pula dengan makanannya dan sering diganggu oleh yang lain untuk dimintai makanannya. Tetapi siswa A memang memiliki kepedulian yang tinggi saat dia mengatakan akan menyediakan snak untuk temannya saat acara Maulid. Menjelang hari H aku lebih intens untuk melatih mereka , aku tekankan jangan beri kesempatan pada penonton untuk meneriaki kalian saat ada diatas panggung walaupun saat latihan selalu bercanda. Peringatan Maulid Nabi Muhammad telah dimulai sebelum mereka tampil diatas panggung semua pemain mengalami demam panggung. Tak terkecuali aku, aku pun turut berdebar-debar merasakan apa yang mereka rasakan. Takut lupa dialog, takut menatap penonton,takut diteriaki,sakit perut,gemetar dll.Begitu MC memanggil tim drama untuk naik ke atas panggung ternyata sambutan dari seluruh warga sekolah luar biasa. Membuat para pemain senang dan terhibur aku katakan bermain sebaik-baiknya...lakukan pasti bisa.
Dan saat aku mengumpulkan mereka untuk evaluasi saling bersahutan mereka berbicara kepsek saja tertawa senang melihat penampilan kita . Alhamdulillah...semua terbayar dengan penampilan yang mendapat sambutan hangat. Satu hal yang menjadi bahan pemikiran untukku mereka sebagai remaja butuh pengakuan dari kita para orang dewasa. Aku pun banyak mendapat pelajaran hidup yang berharga dari 21 hari bersama dan berkesan untukku...terimakasih anak-anakku. Sukses terus untuk masa depan kalian.

2 komentar: