Kamis, 05 Mei 2011

Kisah inspiratif di pagi hari

Biasanya di pagi hari saat sudah duduk di kereta, aku langsung mengeluarkan Koran pagi terbitan ibukota dan membaca beberapa berita headlinenya. Dan di pagi ini ada beberapa berita yang menarik minatku untuk membacanya. Selain berita kematian Osama yang dilakukan oleh pasukan elit Amerika . Yang tidak begitu membuatku tertarik untuk membacanya karena makin memperlihatkan arogannya Amerika dalam memperlakukan musuh-musuhnya. Dan sewaktu aku berdialog dengan keluargaku di rumah anak-anakku bertanya yang jahat siapa sih bunda, Osama atau Amerika.? Dan ibu ku langsung menjawab keduanya salah dan jahat.Tak tahulah aku siapa yang salah atau yang benar.Karena keputusan salah dan benar itu hanyalah hak yang menciptakan hidup. Melanjutkan cerita tentang berita di Koran pagi yang aku baca , ada satu analisis yang di kemukakan oleh DR. Rhenald Kasali. Aku selalu suka dengan pendapat dan pemikirannya. Menurutku sangat inspiratif dan membumi. Membumi kalau meminjam istilah yang sering di ucapkan dosenku saat kuliah dulu. Kata dosenku waktu itu, memberi saran atau pendapat sah dan boleh saja saat sedang kegiatan diskusi tetapi usahakan memberi pendapat dan saran yang berupa masukan yang dapat dilakukan dengan baik bukan hanya ide yang mengangkasa hingga untuk meraihnya seperti ingin mencapai planet mars. DR. Rhenald Kasali membahas tentang kejadian yang baru saja terjadi pada tgl 2 Mei 2011 yaitu hari pendidikan nasional . Menurutnya ada 2 jenis guru yang ada di lembaga pendidikan , yang pertama adalah guru kognitif yaitu guru yang sangat berpengetahuan , pintar , banyak memberi nasehat, tapi kurang mendengarkan , mungkin lebih tepatnya kurang memiliki kemampuan untuk memanusiakan manusia.Sang guru terlihat sangat kaku saat berhadapan di hadapan siswa/inya . Dan dalam pandangannya hanya dengan menerapkan disiplin kaku, siswa harus rapi, patuh, disiplin akan membuat siswa lebih pintar dan memiliki masa depan yang lebih cemerlang. Benarkah…? Dari guru kognitif ini siswa/i diajarkan untuk menjadi orang pintar tetapi tidak dilatih untuk menghadapi tantangan masa depan yang penuh rintangan. Jenis guru yang kedua adalah guru kreatif . Guru kreatif ini cenderung dianggap aneh oleh lingkungan tempatnya bekerja karena tidak memperdulikan aturan tupoksi dan silabus . Guru kreatif ini sangat toleran dengan perbedaan dan cara berpakaian siswa . Bagi guru kreatif cara siswa berpakaian tidaklah prinsip yang akan membuat hidup siswa menjadi tidak bermanfaat.Guru kreatif sangat menghargai keberagaman. Guru kreatif menyentuh hati siswa/i nya. Dan akan sangat kehilangan juga kangen luar biasa manakala tidak berinteraksi dengan siswanya , guru kreatif ini sering mengajak anak bercerita tentang kehidupan yang sedang dijalani dan bagaimana impian dari siswanya untuk menghadapi kehidupan masa depan yang penuh tantangan sambil bersama –sama membuat perencanaan jangka panjang dengan menggunakan strategi yang tepat . Dari guru kreatif ini siswa diajarkan untuk berani menghadapi tantangan kehidupan dengan kemampuan yang dimilikinya. Bahwa manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan segala perbedaannya yang diharapkan dapat membuat kehidupan di dunia menjadi lebih baik. Ya apapun jenis gurunya , bagi saya adalah tetap hargai perbedaan karena dari perbedaan itulah akan banyak melahirkan inovasi-inovasi baru. SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL. Semoga guru dapat menjadi panutan bagi generasi penerusnya.

2 komentar:

  1. Belajar mengomentari bukan bereaksi terhadap tuntutan hidup....intinya itu aja ya....lieur ah..

    BalasHapus