Jumat, 25 Maret 2011

Zona nyaman

Melewati pagi dengan jalan yang sama setiap hari dari senin hingga jumat . Dan saat pulang juga lewat jalan yang sama pula kembali dari senin hingga jumat. Begitu terus tanpa terasa sudah memasuki hampir 7 tahun . Sampai kapan ya ini akan berlangsung terus…Terkadang aku berpikir saat suasana dalam keadaan nyaman, damai, tenang tidak selalu mempunyai efek baik untuk kinerja. Karena otak kita tidak ditempa untuk berpikir saat kita dalam keadaan nyaman.Dan biasanya kita akan terlena dengan suasana seperti ini terus menerus. Lama kelamaan hal seperti ini akan berdampak pada kemalasan untuk melakukan aktifitas yang menantang kemampuan otak untuk berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Dan sekarang aku mulai memahami makna dari ayat dalam Al. Quran, dimana Allah akan menguji umatnya dengan berbagai cobaan dan ujian, baik berupa kesenangan, kesedihan, kekayaan,kesehatan , anak dan banyak lagi yang lainnya.Dan dari berbagai cobaan itulah otak kita ditantang untuk berpikir, menyimpulkan , menganalisa , berkreasi segala hal yang indah dan membuat hal-hal baru. Aku pernah mengalami beberapa kejadian dimasa lalu yang membuat ku berpikir dan mencari solusi dari beberapa masalah yang menimpa. Allah memberi anugrahnya yang terindah kepada umatnya berupa kemampuan untuk berpikir. Untuk kemudian dapat mengubah keadaan dari kejadian dan proses mengatasinya . Subhanallah,Alhamdulillah….Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan Beberapa hari ini aku merasa ada dalam zona nyaman. Damai dan aman. Tetapi ternyata tidak membuatku banyak berpikir. Dan hari ini dari Koran Sindo yang terbit ada esai yang diurai oleh Prof Komarudin Hidayat tentang Tumbuh kuat bersama bencana.Bercerita tentang bencana yang terjadi di Jepang dan bagaimana bangsa tersebut berusaha untuk keluar dari keadaan yang tidak menyenangkan. Tanpa harus jadi peminta-minta..Berani keluar dari zona nyaman untuk melakukan sesuatu yang akan mengubah keadaan menjadi lebih baik.

2 komentar:

  1. Tapi berada di zona damai terus-menerus itu menurut saya rada merugikan bu,soalnya kalo say hidupnya udah teratur dan gitu-gitu aja jadinya bosen bu.Lagian kalo tenang mulu ya kayak perkataan ibu,bisa jadi pemalas.

    BalasHapus
  2. betul banget...rutinitas itu membosankan.!!!

    BalasHapus